Picture from Pinterest |
Jangan
salahkan saya jika inspirasi yang datang untuk menuliskan sesuatu akhir-akhir
ini selalu dikaitkan atau bahkan sengaja membahas covid-19. Pandemi yang
faktanya membuat banyak orang membicarakan dan menulis terkait itu di sosial
media.
Kita
yang desember tahun lalu hanya menyaksikan bagaimana Wuhan dan kegentingan di
sana, kini terdampak langsung oleh merebaknya wabah yang tiba-tiba meluluh
lantahkan segala tatanan kehidupan.
Termasuk
diantaranya adalah ketakutan yang dimunculkan karena ketidak percayaan satu
orang dengan orang lainnya. Kekhawatiran apakah orang yang kita temui dalam
kondisi bersih atau tidak dari virus yang kian hari kian membuat resah. Stigma bermunculan
dikalangan masyarakat dengan yang tengah ketakutan.
Kota besar
yang di jadikan sebagai tempat mencari penghidupan kini dalam kondisi penuh
ketakutan, penuh ancaman. Aktivitas pengumpul pundi-pundi rupiah di rumahkan,
pulang ke kampung halaman menjadi satu-satunya pilihan.
Tapi, apa yang
terjadi ketika keputusan pulang ke kampung halaman memunculkan ketakutan.
Ketakutan bagi mereka di kampung halaman yang merasa jiwanya terancam. Seperti
yang terjadi beberapa waktu lalu di lingkungan tempat saya tinggal. Sebuah
stigma bermunculan pada mereka yang pulang dari perantauan.
Seisi kampung
semakin merasa terancam, tatkala setiap hari bertambahnya kepulangan
orang-orang dari perantauan. Memang,
belum tentu mereka pulang dengan membawa virus covid-19 yang sedang marak
diperbincangkan, tapi stigma demi stigma
terlanjur bermunculan tanpa bisa dihentikan termasuk pada keluarga yang menerima
kepulangan anggota keluarga dari ibu kota.
Saya demikian,
salah satu yang merasa sesak nafas secara tiba-tiba. Takut dengan segala
kemungkinan terburuk karena kepulangan mereka. Tapi dibalik itu semua saya
percaya Allah dengan segala bentuk perlindungannya, akan selalu membersamai.
Tentu selama kita mengingatnya dan tetap ber ikhtiar melakukan sekecil apapun
bentuk perlindungan diri.
Semoga segera
Allah angkat dari bumi kita, wabah yang telah merenggut banyak nyawa. Tidak
hanya di negeri kita tapi seluruh dunia, Aamin…..
No comments:
Post a Comment