Idutinov.com |
Memasuki pekan kedua mengikuti tantangan di
komunitas ODOP. Ada kekaguman luar biasa
terhadap komunitas penulis ini. Komunitas yang di dalamnya berisikan mereka
dengan dedikasi luar biasa untuk organisasinya. Mereka yang berbagi sepenuh
hati, menebar kebaikan tanpa pamrih dan melakukan tugas demi tugas komunitas
dengan sepenuh hati.
Sebelum
masa tantangan OPREC BACHT #8 untuk menjadi bagian dari komunita One Day One
Post, saya ikut tantangan Ramadhan Writing Challenge dan berakhir dengan
pengalaman dapat menulis satu bulan penuh setiap hari. Bagiku itu adalah sebuah
pencapaian selama memutuskan mendalami dunia literasi, mengingat biasanya hanya
menulis jika ingin. Selebihnya aktifitas menulis tidak dilakukan secara
konsisten.
Sejak
awal mengenal ODOP dan masuk di dalamnya, entah kenapa rasanya menikmati sekali
rutinitas menulis di bawah tekanan harus menyelesaikan tantangan menulis satu tulisan setiap harinya. Padahal saya
terbilang tidak memiliki banyak sisa waktu luang selepas bekerja dan menyelesaikan
satu tulisan setiap hari adalah tantangan luar biasa dengan segala drama di
dalamnya.
Saya
bisa saja memutuskan untuk mundur jika sedang dalam kondisi sulit mengelola
waktu bekerja dengan menulis. Seperti saat ini, saya hanya punya waktu di malam
hari untuk menyelesaikan setiap tantangan menulis. Dengan begitu alhasil
semenjak ikut tantangan di OPREC ODOP ini saya harus selalu tidur lebih larut.
Bisa
saja kan mundur detik ini juga, selain
tidak mudah mengelola waktu, saya mengalami apa yang di sebut writing block dan
sering merasa tak tenang sebelum bisa menyelesaikan satu tulisan. Seperti sebuah
tulisan teman di squadron blog beberapa waktu lalu berjudul “Dikejar ODOP”,
benar jika saya selalu merasa dikejar deathline. Dan ini masih akan terus
berlangsung hingga 2 bulan kedepan.
Dengan
segala drama yang ada, enggan rasanya jika harus mundur. Mengakhiri perjuangan
untuk sampai pada titik akhir tantangan ini. sepertinya akan sangat menyesal jika satu
ketika harus dihadapkan pada kondisi terdepak dari event yang sudah cukup lama
saya tunggu.
Entah
apa yang membuat ODOP begitu memesona?. Sampai saya benar-benar bertekad untuk menyelesaikan
tantangannya, semoga Allah senantiasa memudahkan dan memberi kesehatan untuk
tetap menulis. Dan terimakasih yang teramat karena komunitas ODOP hadir di tengah kegalauan saya tentang perasaan
akan di bawa kemana hoby menulis ini. terimakasih juga pada para PIJE yang
selalu membimbing kami dengan sepenuh hati. Semoga Allah membalas segala
kebaikan dengan balasan yang sebaik-baiknya.
No comments:
Post a Comment